Recent Posts


Breaking News

Minggu, 12 Februari 2017

KISAH BAKTI ANAK KEPADA IBUNYA

Kisah Bakti Seorang Anak Kepada Ibunya Yang Memiliki Keterbelakangan Mental
Oleh : Syekh Mamduh Farhan Al Buhairy

Salah saeorang dokter bercerita tentang kisah sangat menyentuh yang pernah dialaminya ...
Hingga aku tidak dapat menahan diri saat mendengarnya ...
Akupun menangis karena tersentuh kisah tersebut ....
Dokter itu mulai cerita dengan mengatakan :
"Suatu hari, masuklah seorang wanita lanjut usia ke ruang praktek saya di sebuah rumah sakit. Wanita ini ditemani seorang pemuda yang usianya sekitar 30 tahun. Saya perhatikan pemuda itu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita tersebut dengan memegang tangannya memperbaiki pakaiannya , dan memberikan makanan serta minuman padanya....
Setelah saya menanyainya seputar masalah kesehatan dan memintanya untuk diperiksa, saya bertanya pada pemuda itu tentang kondisi akalnya, karena saya dapati bahwa perilaku dan jawaban wanita tersebut tidak sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan.
Pemuda itu menjawab : " Dia ibuku dan memiliki keterbelakangan mental sejak aku lahir"
Keingintahuanku mendorongku untuk bertanya lagi : "Siapa yang merawatnya ?" 
Ia menjawab :"Aku"
Saya bertanya lagi : "Lalu siapa yang memandikan dan mencuci pakaiannya?"
Pemuda itu menjawab : "Aku suruh ia masuk kamar mandi dan membawakan baju untuknya serta menantinya hingga ia selesai. Aku yang melipat dan menyusun bajunya di lemari. Aku masukkan pakaiannya yang kotor ke dalam mesin cuci dan membelikannya pakaian yang dibutuhkannya"
Saya bertanya : "Mengapa engkau tidak mencarikan pembantu untukknya ?"
Ia menjawab " Karena ibuku tidak bisa melakukan apa-apa dan seperti anak kecil, aku khawatir pembantu tidak memperhatikannya dengan baik dan tidak dapat memahaminya sementara aku sangat paham dengan ibuku "
Aku terperangah dengan jawabannya dengan baktinya yang begitu besar. Akupun bertanya : "Apakah engkau sudah beristri?"
Ia menjawab :"Alhamdulillah aku sudah beristri dan punya beberapa anak". Aku berkomentar : "kalau begitu berarti istrimu juga ikut merawat ibumu?"
Ia menjawab : " Istriku membantu semampunya, dia yang memasak dan menyuguhkannya kepada ibuku. Aku telah mendatangkan pembantu untuk istriku agar dapat membantu pekerjaannya . Akan tetapi aku berusaha selalu untuk makan bersama ibuku supaya dapat mengontrol kadar gulanya"
Aku tanya : "Memangnya ibumu juga terkena penyakit gula?"
Ia menjawab :"Ya, (tapi tetap saja) Alhamdulillah atas segalaNya"
Aku semakin takjub dengan pemuda ini dan aku berusaha menahan air mataku ....
Aku mencuri pandang pada kuku tangan wanita itu, dan aku dapati kukunya pendek dan bersih.
Aku bertanya lagi :" Siapa yang memotong kuku-kukunya?"
Ia menjawab :"Aku, Dokter, ibuku tidak dapat melakukan apa-apa"
Tiba-tiba sang ibu memandang putranya dan bertanya seperti anak kecil : "Kapan engkau akan membelikan untukku kentang?"
Ia menjawab :"Tenanglah ibu sekarang kita akan pergi ke kedai"
Ibuny meloncat-loncat karena kegirangan dan berkata :"Sekarang-sekarang !"
Pemuda itu menoleh kepadaku dan berkata : "Demi Allah kebahagiaanku melihat ibuku gembira lebih besar dari kebahagiaanku melihat anak-anakku gembira ...
Aku sangat tersentuh dengan kata-katanya ... dan akupun pura-pura melihat ke lembaran data ibunya.
Lalu aku bertanya lagi :"Apakah anda punya saudara?"
Ia menjawab :"Aku putra semata wayang, karena ayahku menceraikan ibuku sebulan setelah pernikahan mereka" 
Aku bertanya :" Jadi anda dirawat ayah?"
Ia menjawab :" Tidak, tapi nenek yang merawatku dan ibuku. Nenek telah meninggal- semoga Allah SWT merahmatinya- saat aku berusia 10 tahun"
Aku bertanya :"Apakah ibumu merawatmu saat anda sakit, atau ingatkah anda bahwa ibu pernah memperhatikan anda? Atau dia ikut bahagia atas kebahagiaan anda atau sedih karena kesedihan anda.
Ia menjawab : "Dokter..sejak aku lahir ibuku tidak mengerti apa-apa...kasihan dia...dan aku sudah merawatnya sejak usiaku 10 tahun".
Akupun menuliskan resep serta menjelaskannya...

Ia memegang tangan ibunya dan berkata : "Setelah ini nanti kita ke kedai.."
Ibunya menjawab : "Tidak, aku sekarang mau ke Mekkah saja!"
Aku heran mendengar ucapan ibu tersebut ... .Maka aku bertanya padanya : "Mengapa ibu ingin pergi ke Mekkah?"
Ibu itu menjawab dengan girang : "Agar aku bisa naik pesawat!"
Akupun bertanya pada putranya : "Apakah anda akan benar-benar membawanya ke Mekkah?"
Ia menjawab :"Tentu ...aku akan mengusahakan berangkat ke sana akhir pekan ini"
Aku katakan pada pemuda itu :"Tidak ada kewajiban umrah bagi ibu anda, lalu mengapa anda y ke membawanya ke Mekkah?"
Ia menjawab :"Mungkin saja kebahagiaan yang ia rasakan saat aku membawanya ke Mekkah akan membuat pahalaku lebih besar daripada aku pergi umrah tanpa membawanya"
Lalu pemuda itu dan ibunya itu meninggalkan tempat praktekku. 
Akupun segera meminta pada perawat agar keluar dari ruanganku dengan alasan aku ingin istirahat..
Padahal sebenarnya aku tidak tahan lagi menahan tangis haru ...
Akupun menangis sejadi-jadinya menumpahkan seluruh yang ada dalam hatiku ...
Aku berkata dalam diriku :"Begitu berbaktinya pemuda itu padahal ibunya tidak pernah menjadi ibu sepenuhnya... Ia hanya mengandung dan melahirkan pemuda itu ...
Ibunya tidak pernah merawatnya... 
Tidak pernah mendekap dan membelainya dengan penuh kasih sayang...
Tidak pernah mendekap dan membelainya dengan penuh rasa cinta...
Tidak pernah menyuapinya ketika masih kecil ...
Tidak pernah begadang malam untuk menimang anaknya...
Tidak pernah mengajarinya...
Tidak pernah sedih karenanya ...
Tidak pernah menangis untuknya ....
Tidak pernah tertawa melihat kelucuannya ...
Tidak pernah terganggu tidurnya disebabkan khawatir pada putranya ...
Tidak pernah...dan tidak pernah ....!
Walaupun demikian ...pemuda itu berbakti sepenuhnya pada sang ibu"
Apakah kita akan berbakti pada ibu-ibu kita yang kondisinya sehat ....
seperti baktinya pemuda itu pada ibunya yang memiliki keterbelakangan mental ????

Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi kita dan bermanfaat ...Aamiin Ya Robbal 'Alamiin..


Read more ...

Kamis, 09 Februari 2017

Kisah Alqamah, Doa Orang Tua Saat Sakaratul Maut



Sahabat Dunia Islam, Kisah Alqamah bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu berbakti kepada orang tua. Alqamah adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yang taat, wara’ kuat beribadah dan rajin pula berderma. Ibunya masih hidup; rupanya beliau ini setelah berumah tangga, kurang memerhatikan ibunya. Karena itu, terpaksalah sang Ibu mondok sendirian, dan hal ini berlalu beberapa lama, sedang sang ibu belum juga mendapat santunannya menurut semestinya. Maka akibat dari pada itu, sang ibunda beliau agak kecewa dan berhati kecil terhadap anaknya ‘Alqamah yang kurang memeperhatikan dirinya itu.
Akhirnya pada suatu hari, ‘Alqamah jatuh sakit keras sehingga sanak saudara kaum familinya telah memenuhi rumahnya. Hanya Ibunya yang belum hadir. Sementara Alqamah dalam keadaan sakaratul maut, maka di antara yang hadir menalqinkan kalimat tauhid; LA ILAAHA ILLALLAH. Namun beliau tidak dapat mengikutinya, dan hal itu di ulang berkali-kali, namun ‘Alqamah belum juga dapat menirukannya, malah mulutnya tertutup dan ia membungkam seribu bahasa, hanya kelihatan susah dan gelisah dengan matanya yang membelalak kemabukan, seakan-akan ia minta tolong. Semua sahabat handai tolannya keheran-heranan, sebab mereka tahu benar bahwa ‘Alqamah ini seorang sahabat Nabi yang taat dan wara’, dan menurut mereka ia adalah teladan yang baik dicontoh selama hayatnya. Maka dari itu merekapun bingung sambil saling berbisik-bisik tanya menanya, mengapa beliau ini demikian, padahal ia adalah seorang sahabat Nabi yang shaleh.
Sementara itu, sebahagian sahabat yang hadir segera melaporkan kejadian ini kepada Rasulullah SAW., dan baginda mengutus beberapa sahabat pula untuk menjenguk ‘Alqamah dan melihat keadaan ‘Alqamah dari dekat, serta mencoba menalqinkan kalimat TAUHID lagi. Namun sesampainya mereka ditempat pembaringan Alqamah dan setekah mencoba menalqinkan kalimah Tauhid itu, perobahan Alqamah tidak ada sama sekali, malah nampaknya tambah gelisah dan tambah menakutkan pula.
Akhirnya dijemputlah Rasulullah SAW., dan beliaupun hadir di depan ‘Alqamah sahabat beliau yang setia itu. Dengan hati yang cemas penuh kasih sayang, Baginda menalqinkan kalimah tauhid, tetapi sayang seribu sayang ‘Alqamah dari pada mengikut, malah ia menggelengkan kepalanya. Nabipun tertegun dan kemudian menayakan pada hadirin, “Apakah Alqamah ini masih mempunyai Ibu kandung?” Hadirin ada yang menjawab “Masih ada”.  Kemudian Beliau bertanya, “Di mana Ibu itu?” Istrinya menjawab, “Di sana, di dusun itu. Dia mondok sendirian, ya Rasulullah.”
Maka Rasulullah minta hadirkan Ibundanya itu. Setelah tiba, Nabi pun lalu menanyakan kepadanya tentang hal ihwal Alqamah.
Dalam dialog itu ternyata sang Ibu ini ada berkecil hati atas sebahagian tindakan anaknya ini pada dirinya, setelah ia berumah tangga dan sampai detik ini, ia belum suka memaafkannya, meskipun Nabi sendiri telah memintanya.
Maka Nabi kita akhirnya memerintah para sahabat dan hadirin untuk mengumpulkan kayu api unggun dan minyaknya, tatkala itu sebahagian bertanya, buat apa ya Rasulullah, nabi menjawab dengan nada tegas : “Untuk membakar Alqamah ini, sebab lebih baik kita bakar sekarang saja bulat bulat dari pada kelak dibakar juga dalam api neraka jahannam.”
Mendengar putusan Nabi itu, Ibu kandung Alqamah tidak tega, bila anak kandungnya itu sampai dipanggang di matanya sendiri. Dari itu ia segera mendapatkan Nabi dan berkata “Wahai junjungan alam, janganlah dibakar anakku ini, biarlah kumaafkan segala kesalahannya itu dan aku relakan segala pengorbananku untuknya”. Sembari ia naik saksi bahwa : “Aku mengakui bahwa tiada Tuhan selain dari pada Allah, dan aku mengakui bahwa Muhammad benar benar Rasul-Nya”. Dan untuk hadirin aku bersaksi bahwa benar benar anakku Alqamah ini, segala kesalahannya telah kumaafkan dan telah kurelakan.
Saat itu Nabi menyuruh sahabat untuk melihat Alqamah, ternyata sedang menarik nafasnya yang terakhir sambil mengucapkan kalimat tauhid, dengan muka yang jernih dan mata yang sayu memandang dengan bibir yang tersenyum  tersungging di bibir itu kalimat Thaiyibah : “LA ILAAHA ILLALLAH”
Ia kembali dengan tenang dan wajah berseri seri. “INNA LILLAHI WA INNA ILAHI RAJIUN” Alqamah telah kembali ke Rahmatullah dengan tenang.
Demikian satu contoh dari kisah Alqamah yang dapat kita ambil I’tibar betapa besar nilai Ibu bapak orang tua kita. Walaupun kita sudah mempunyai keluarga sendiri jauh dengan orang tua tapi kewajiban anak terhadap orang tua adalah berbakti dan selalu berkunjung silaturrahmi ke ibu bapak kita. Karena kebahagian orang tua juga kebahagian anak anaknya. Aamiin.
Read more ...

Selasa, 07 Februari 2017

PELATIHAN BERBASIS E-TRAINING DI SEAMO SEAMOLEC

      Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berjalan sangat cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data semakin murah dan semakin baik kualitasnya. Baik individu, institusi, maupun pemerintah ikut melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Bahkan dalam dunia pendidikan, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
     Pemanfaatan media TIK dalam bidang pendidikan dapat menunjang pembelajaran yang kini merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru maupun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran, pemanfaatan dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan  efektivitas dan efisiensi pembelajaran, yang diharapkan dapat memberikan  kepuasan public dengan memberikan layanan yang prima dengan hasil sesuai dengan Standar dan tujuan yang diharapkan. Jika  pada masa lalu ada anggapan bahwa pembelajaran tidak terlalu perlu menggunakan media TIK, pada era saat ini penggunaan  media TIK merupakan suatu keharusan.
         Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya  maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-sumber belajar. Sehingga setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna pemenuhan tuntutan kompetensi tersebut.
      Di era informasi kini, sudah tidak zaman lagi para guru gagap terhadap teknologi. Teknologi diharapkan menjadi kesatuan dalam pembelajaran sehingga tercipta peserta didik yang lebih aktif dan mandiri.  Guru juga perlu memiliki kompetensi profesional yaitu selalu meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
        Salah satu upaya meningkatkan kompetensi profesional guru adalah melalui pelatihan. Pelatihan untuk guru, sebagian besar masih dilaksanakan secara konvensional, yang memiliki banyak kelemahan dan kendala, yaitu sering terbentur waktu, kesempatan, ruang, biaya dan keterbatasan tenaga ahli, sehingga tidak dapat dipungkiri dengan adanya kendala tersebut membuat guru menjadi malas dan enggan untuk mengikuti berbagai pelatihan tersebut.
Metode pelatihan yang sering digunakan dalam meningkatkan profesionalisme guru tersebut adalah off-the-job training. Teknik yang selama ini digunakan dalam pelatihan adalah dalam bentuk tatap muka, sehingga model pelatihan ini diperhadapkan pada masalah yaitu guru harus     meninggalkan     sekolah     dan meninggalkan tugas-tugas mereka, jarak pelatihan yang jauh dari tempat kerja, dan kesempatan yang sangat terbatas bagi guru untuk mengikuti pelatihan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memberikan alternatif solusi untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut yaitu dengan menyelenggarakan pelatihan berbasis e-training. E-training dikembangkan berdasarkan konsep dasar E-learning atau online learning yang mengacu pada instruksi atau pengiriman materi pembelajaran oleh komputer melalui internet atau intranet.

 E-training merupakan proses pelatihan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk memediasi kegiatan-kegiatan belajar mengajar baik synchronous maupun yang asynchronous. Pelatihan secara online dapat mengurangi biaya dan sangat efektif karena pelatihan tidak terikat pada waktu dan tempat tertentu. Guru dapat secara fleksibel mengatur waktu mereka sendiri dalam mengikuti pelatihan dan tidak harus pergi ke suatu tempat untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Salah satu institusi yang menyelenggarakan pelatihan berbasis E-Training ini adalah SEAMO SEAMOLEC.  Institusi ini menyelenggarakan pelatihan Kelas Maya Dalam Jaringan secara online dan gratis untuk guru-guru se-Indonesia terutama bapak/ibu guru yang mengajar Simulasi Digital. Melalui pelatihan Kelas Maya ini guru tidak lagi terkendala dengan waktu, jarak, ruang, dan juga biaya.
     Pada pelatihan kelas digital (Digital Class),SEAMOLEC menggunakan MOOC (Massive Open Online Course), yaitu sistem pembelajaran berupa kursus atau pelatihan online secara besar-besaran dan terbuka dengan tujuan untuk memungkinkan partisipasi tanpa batas dan dapat diakses melalui website yang didisain secara khusus. Dalam sistem MOOC tersedia materi kursus baik konvensional seperti video, pembacaan dan pembahasan masalah, MOOC juga menyediakan forum pengguna interaktif antar peserta atau member yang membantu dalam membangun komunitas untuk siswa, mahasiswa, dosen, dan asisten pengajar (TA) dan juga pembelajar umum. MOOC merupakan perkembangan terbaru dalam hal pendidikan jarak jauh (e-Learning).
 MOOC SEAMOLEC berfungsi untuk menyediakan materi-materi pelatihan yang dapat peserta pelajari dan Video Conference menggunakan aplikasi Webex untuk diskusi antara intruktur, mentor dan peserta 2X dalam seminggu . Dalam hal ini SEAMOLEC menggunakan program video conference (vicon) WEBEX CISCO  (www.webex.com) yang akunnya dibeli SEAMOLEC untuk keperluan pembelajaran, meeting, pemaparan hasil penelitian oleh guru-guru di seluruh Indonesia bahkan guru-guru Indonesia yang mengajar di luar negeri.



Read more ...

Minggu, 05 Februari 2017

PAGELARAN SENI SISWA KELAS IX

Pagelaran Seni Siswa adalah bentuk kegiatan yang dilakukan siswa kelas IX SMP Negeri 226 Jakarta setiap tahun pada Semester Genap.

Pagelaran ini merupakan tugas yang diberikan oleh ibu Sari Hania, S.Pd sebagai guru Seni Budaya. Pada pagelaran ini siswa dapat merancang kegiatan ini mulai dari perencanaan, persiapan, sampai dengan pelaksanaan. Dalam hal ini siswa dapat menampilkan karya-karya seni mereka mulai dari karya Lukis, karya Ikat celup, karya Seni Kriya, dll.

Tujuan dari kegiatan pagelaran ini adalah siswa dapat mengaktualisasikan hasil karya seninya, sehingga teman-teman dan guru-gurunya dapat melihat dan memberi apresiasi dari karya mereka.

Berikut foto-foto yang menampilkan kegiatan tersebut.








Read more ...
Designed By Published.. Blogger Templates